Mamecoin.id, ACEH TIMUR — Pimpinan Dayah Bustanul Huda, Julok, Aceh Tgk H Muhammad Ali atau akrab disapa Abu Paya Pasi dengan penuh pertimbangan menyampaikan mengundurkan diri dari sejumlah jabatannya
Di antaranya mundur dari Anggota Tuha Peut Lembaga Wali Nanggroe, Penasihat Dewan Pimpinan Aceh (DPA) Partai Aceh, serta Ketua Umum Majelis Ulama Nanggroe Aceh (MUNA).
Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Mamecoin.id, Sabtu (17/8/2024), keputusan ini diambil setelah Abu Paya Pasi merasakan bahwa rekomendasi yang telah disampaikan bersama para ulama dan cendikiawan dayah Aceh lainnya tidak diindahkan oleh pengurus Partai Aceh (PA) terkait dengan calon Wakil Gubernur dan Bupati Aceh Timur.
Rekomendasi tersebut adalah usulan Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab (TU Sop) sebagai calon Wakil Gubernur (Cawagub) Aceh untuk mendampingi Muzakir Manaf atau Mualem yang merupakan calon gubernur Aceh dari Partai Aceh.
Namun usulan Abu Paya Pasi tersebut ditolak, dan yang dipilih menjadi Cawagub pendamping Mualem adalah Fadhlullah atau Dek Fadh (Ketua Umum DPD Partai Gerindra Aceh).
Menurut Abu Paya Pasi, pengunduran diri tersebut merupakan hasil dari pertimbangan panjang yang didasari oleh keprihatinan terhadap situasi politik yang terjadi di Aceh saat ini.
Abu Paya Pasi menyampaikan harapan agar Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan petunjuk dalam menghadapi tantangan ke depan.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Partai Aceh (PA) dan Lembaga Wali Nanggroe atas kepercayaan yang telah diberikan selama ini. Saya berharap keputusan ini membawa kebaikan bagi kita semua. Ini merupakan akhir dari kebersamaan kita” ujar Abu Paya Pasi dalam pernyataannya.
Keputusan ini menandai berakhirnya keterlibatan Abu Paya Pasi dalam berbagai posisi strategis di Partai Aceh dan Lembaga Wali Nanggroe, namun komitmennya untuk terus berkontribusi demi kebaikan Aceh dan masyarakat tetap tidak akan surut.
Ketua Ikatan Alumni Dayah Paya Pasi, Zainuddin atau akrab Abah Zain Sarah Tube, Sabtu (17/8/2024), menambahkan, salah satu alasan mundurnya Abu Paya Pasi adalah agar Partai Aceh dapat lebih mudah dalam mengambil keputusan, tanpa terhalang oleh keberadaan Abu Paya Pasi.
“Supaya tidak terhalang dalam menetapkan wakil, dengan mundurnya abu, memudahkan bagi Partai Aceh untuk menetapkan wakilnya,” pungkas Abah Sarah Tube.