Berita  

[Update] Kisruh Internal Partai Aceh, Ketua Timsel Dinilai Lancang Umumkan Dek Fad Cawagub Mualem

Mamecoin.id, BANDA ACEH – Partai Aceh saat ini tengah dilanda kisruh internal usai pengumuman nama Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Aceh dari Partai Aceh untuk mendampingi Calon Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem pada Pilkada November 2024 mendatang.

Adalah Ketua DPRA Zulfadli yang mempertanyakan keabsahan penunjukan Ketua Gerindra Aceh Fadhullah alias Dek Fad sebagai Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Aceh pendamping Muzakir Manaf atau Mualem pada Pilkada Aceh 2024.

Zulfadli yang juga Wakil Sekjen DPP Partai Aceh menilai lancang Ketua Tim Seleksi (Timsel) Calon Kepala Daerah (Cakada) Partai Aceh Nurlis E. Meuko telah mengumumkan nama calon Wagub Aceh berpasangan dengan Mualem

Menurut Abang Samalanga, pengumuman yang disampaikan oleh Nurlis E. Meuko pada Kamis (15/8/2024), terkesan seperti ada udang di balik batu.

Menurut Zulfadli, bila benar bahwa DPP Gerindra telah menerbitkan surat dukungan final untuk Dek Fad, lalu dimana surat itu?.

Politisi Partai Aceh tersebut mempersoalkan pengumuman Tim Seleksi Calon Kepala Daerah yang dibentuk DPP Partai Aceh, karena menurutnya bertolak belakang dengan upaya keras dari Mualem dan kader Partai Aceh, yang terus melakukan penggalangan dukungan publik.

“Saya kira ini ada yang janggal. Di tengah upaya semua pihak membangun komunikasi politik, tiba-tiba pengumuman itu muncul,” sebut Zulfadli, Sabtu (17/8).

Ketua DPRA Zulfadli mengatakan dirinya tidak anti kepada Dek Fad, hanya saja sampai saat ini dia belum melihat surat dukungan final dari DPP Gerindra untuk Dek Fad.

Bahkan tatkala diumumkan ke publik bila Mualem bersanding dengan Dek Fad, bukti surat juga tidak ditunjukkan.

Bila nanti terbukti belum ada surat penetapan dari Gerindra untuk Dek Fad, Zulfadli meminta DPP Partai Aceh, untuk melakukan evaluasi kinerja Nurlis E Meuko.

Bila kemudian terbukti melakukan pelanggaran, maka Nurlis E Meuko yang juga Wakil Ketua DPP Partai Aceh, harus dipecat.

“Kalau terbukti ada permainan, maka saya kira Nurlis harus dipecat dari Partai Aceh,” sebut Zulfadli.

Menanggapi tudingan Ketua DPRA tersebut, Ketua Tim Seleksi Calon Kepala Daerah (Cakada) Partai Aceh, Nurlis E. Meuko pun bereaksi.

Mamecoin.id menyebutkan Ketua DPRA Zufadhli, telah keliru dalam menilai validitas seleksi calon kepala daerah di Partai Aceh.

“Saya pastikan bahwa informasi yang saya sampaikan adalah valid, saya belum tersesat dalam berpolitik, dan bukan politisi sesat,” kata Nurlis yang juga Wakil Ketua DPP Partai Aceh dalam keterangannya di Banda Aceh, Sabtu (17/8/2024).

Pernyataan Nurlis ini menanggapi komentar Zulfadhli (Abang Samalanga) di sejumlah media. Abang Samalanga mempertanyakan pengumuman calon kepala daerah yang diusung Partai Aceh.

Disebutkan Nurlis mengumumkan Ketua DPD Gerindra Aceh Fadhlullah (Dek Fad) telah mendapatkan dukungan DPP Gerindra untuk menjadi pasangan Muzakir Manaf (Mualem), bakal calon gubernur dari Partai Aceh.

“Di situlah kelirunya. Saya tidak pernah mengatakan Dek Fad sudah mendapatkan surat dukungan final dari Gerindra. Lha, apa urusan saya mengumumkan rumah tangga Partai Gerindra. Saya sangat paham, rumah politik saya ada di Partai Aceh, saya tidak salah rumah,” kata Nurlis.

“Sekali lagi, yang saya sampaikan bahwa Dewan Pimpinan Pusat Partai Aceh menetapkan Dek Fad sebagai bakal calon wakil gubernur untuk mendampingi Mualem. Saya tidak pernah menyingung urusan Partai Gerindra,” sebutnya.

Menurut Nurlis, Zulfadli atau Abang Samalanga mendapatkan informasi yang tidak valid.

“Kalau ingin tahu soal kebijakan Gerindra, ya tanyakan saja ke Gerindra. Itu bukan urusan saya. Mengenai apakah Dek Fad telah mendapatkan dukungan atau tidak, ya silahkan hubungi Gerindra untuk bertanya,” kata Nurlis.

Bahkan, Nurlis mengatakan, Abang Samalanga dalam kapasitasnya sebagai Ketua DPRA tentu mampu menjangkau informasi sampai ke DPP Gerindra.

“Saya rasa beliau mampu mencari informasi yang valid dari Partai Gerindra. Kalau informasi dari Partai Aceh, tentu saya dapat berikan sampai batas kapasitas yang saya miliki,” katanya.

Kendati demikian, Nurlis tetap berterima kasih kepada Abang Samalanga yang telah memberi pernyataan yang tajam untuknya.

Apalagi sejauh ini, belum ada pernyataan resmi dari Partai Gerindra mengenai bakal calon wakil gubernur Aceh.

Mengenai perilaku Nurlis yang sempat disinggung Abang Samalanga, Mamecoin.id juga memastikan dirinya tidak akan pernah menjadi pelacur politik.

“Saya menjaga kredibilitas saya di Partai Aceh, dan pasti tegak lurus pada seluruh kebijakan dan keputusan Partai Aceh dan berpolitik untuk kepentingan Partai Aceh,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *